Perbedaan Air Isi Ulang Biasa Dan Air Ro
Air Isi Ulang Biasa Dan Air Ro – Dokter menyarankan bahwa kebutuhan minum manusia normal per harinya adalah 8 gelas. Kekurangan minum bisa menyebabkan penyakit serius seperti diabetes, anemia, gagal ginjal dan lain-lain. Tetapi minum sembarangan juga bisa menyebabkan penyakit pencernaan seperti diare.
Melihat dari kasus tersebut para pelaku usaha berinisiatif untuk membantu orang yang merasa membutuhkan konsumsi air minum yang layak. Bermunculanlah depot-depot air minum isi ulang. Kadang kita sebagai pembeli bingung karena ada bermacam-macam jenis usaha air isi ulang, yang paling sering dijumpai adalah usaha air isi ulang mineral dan air isi ulang RO (Reverse Osmosis).
Nah, pada artikel kali ini aku akan sedikit membagikan apa saja perbedaan antara air isi ulang mineral biasa dan air RO, serta kelebihan dan kekurangannya. Selamat membaca.
Perbedaan Air Isi Ulang Mineral dan RO
Air Isi Ulang Mineral
Berikut ini adalah beberapa ciri dari air isi ulang mineral yang membedakan dengan RO :
Proses Penyaringan
Proses penyaringan air isi ulang mineral sangatlah standar. Alat filternya mempunyai tingkat kerapatan hanya sebesar 0,1 atau 0,5 mikron saja. Proses penyaringan juga hanya dilakukan sekali saja. Oiya, karena Cuma satu alat saja, biaya awal untuk usaha air isi ulang mineral lebih murah daripada air RO.
Sumber Air
Sumber air isi ulang mineral haruslah berasal dari air pegunungan asli yang belum terkontaminasi bakteri apapun. Oleh karena itu mengapa penyaringannya masih standar. Karena membutuhkan usaha lebih dalam pencarian sumber air, biayanya juga lebih mahal untuk setiap pengisiannya.
Mineral yang Terkandung
Air pegunungan asli tentunya memiliki kandungan mineral lebih banyak daripada air biasa lainnya. Mineral berguna untuk kesehatan jantung dan untuk kelancaran metabolisme tubuh.
Ukuran Standar
Sebelum membeli air untuk diproses, para pelaku usaha wajib mengeceknya terlebih dahulu dengan alat bernama TDS ( Total Dissolve Solid ). Ukuran standar air tersebut dianngap layak ketika ada dibawah 100. Selain itu tidak layak konsumsi.
Hasil Penyaringan
Setelah mengalami proses penyaringan, air mineral tidak mengalami perubahan volume, misalkan 4 liter, setelah mengalami proses penyaringan tetap 4 liter.
Air Isi Ulang RO (Reverse Osmosis )
Berikut ini adalah beberapa ciri dari air isi ulang RO yang membedakan dengan air isi ulang mineral :
Proses Penyaringan
Proses penyaringan air RO lebih rumit. Sebenarnya pada awalnya sama saja dengan air isi ulang mineral, akan tetapi di tahap akhir air RO akan kembali mengalami proses penyaringan yang dilakukan oleh membran RO. Tingkat kerapatan saringannya juga sangat bagus, mencapai 0,0001 mikron. Membran RO adalah senyawa kimia yang bisa menyerap residu dan bakteri.
Sumber Air
Sumber air yang pelaku usaha air isi ulang RO gunakan adalah bebas. Maksudnya, bisa berupa air tanah, PAM, atau air gunung langsung. Oleh karena itu, biaya pembelian air lebih terjangkau daripada air isi ulang mineral.
Mineral Yang Terkandung
Karena mengalami proses penyaringan dengan membran RO sebesar 0,0001 mikron, menyebabkan mineral yang ada di dalamnya juga ikut tersaring. Biasnaya di tahap fnishing dilakukan proses BIO untuk mengembalikan mineral-mineralnya.
Ukuran Standar
Ukuran standar kelayakan air sebelum masuk ke proses penyaringan adalah di bawah 300. Akan tetapi setelah masuk proses penyaringan, akan berubah menjadi 7 sampai 10 menggunakan alat TDS. Ph nya juga akan berkurang sampai 5,5 yang menyebabkan rasanya agak asam atau pahit.
Hasil Penyaringan
Hasil penyaringan menggunakan metode RO bisa sangat kecil. Misalkan awalnya air mempunyai volume 4 liter, bisa menjadi 1 liter saja.
Nah itu dia pembahasan perbedaan air isi ulang mineral dan RO. Semoga bisa menjadi referensi untuk calon para pelaku usaha air isi ulang atau untuk para konsumen. Semua baik tergantung pilihan kamu saja. Terima kasih.